Senin, 09 Mei 2016

Gizi pada lansia



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Gizi memegang peranan penting dalam kesehatan usia lanjut. Masalah kekurangan gizi sering di alami oleh usia lanjut sebagai akibat dari menurunnya nafsu makan karena penyakit yang di deritanya. Selain masalah kekurangan gizi,masalah obesitas(kegemukan)juga sering dialami oleh usia lanjut. Obesitas pada usia lanjut berdampak pada peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler,diabetes mellitus dan hipertensi. Asupan gizi sangat diperlukan bagi usia lanjut untuk mempertahankan kualitas hidupnya. Sementara untuk usia lanjut yang sakit,asupan gizi diperlukan untuk proses penyembuhan dan mencegah agar tidak terjadi komplikasi.0 (Mery E. Beck,2011:155)
Dalam kehidupan ini manusia tidak dapat terhindar dari proses penuaan yang berlaku dalam kehidupan dirinya. Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak,yang menyebabkan penurunan daya ingat jangka pendekj,melambatnya proses informasi kesulitan mengenal benda-benda gangguan dalam penyusunan rencana yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang disebut amnesia atau pikun. Gejala pertama pelupa,perubahan kepribadian,penurunan kemampuan untuk sehari-hari dan perilaku yang berulang-ulang dapat juga disertai delusit palanoid atau perilaku antisosial lainnya.( Mery E. Beck,2011:156)









1.2  Rumusan masalah
a.       Apa saja kebutuhan zat gizi pada lanjut usia ?.
b.      Bagaimana Perubahan fisiologis pada lanjut usia yang berkaitan dengan kebutuhan zat gizi?
c.       Sebutkan Resiko penyakit penyerta pada lansia (penyakit degenerative)
1.3  Tujuan masalah
a.       Untuk mengetahui zat gizi pada lanjut usia.
b.      Untuk mengetahui perubahan fisiologis pada lanjut usia yang berkaitan kebutuhan zat gizi.
c.       Untuk mengetahui resiko penyakit penyerta pada lansia (penyakit degenerative)
1.4  Manfaat
a.       Bagi penulis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan mengenai kebutuhan nutrusi pada lanjut usia
b.      Bagi pembaca
Memberikan wawasan tentang kebutuhan nutrisi pada lanjut usia serta menambah wawasan pengetahuan khususnya di bidang keperawatan.
c.       Institusi pendidikan
Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan di dunia pendidikan pada lembaga-lembaga di bidang kesehatan sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian lansia
 Pengertian lanjut usia adalah seseoramg yang telah memasuki usia 60 ke atas. Proses penuaan adalah siklus kehidupanyang di tandai dengan tahapan-tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh yang di tandai dengan semakin rentanya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya penyakit kardiovaskuler, hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur  dan fungsi sel, jaringan, serta system organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akirnya berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living (Fatmah 2010).
2.1.1 Batasan umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda menurut WHO lansia meliputi :
a)Usia pertengahan, antara usia 45 sampai 59 tahun
b)      Lanjut usia, antara usia 60 sampai 74 tahun
c)Lanjut usia tua, antara usia 75 sampai 90 tahun
d)     Usia sangat tua, antara 90 tahun ke atas
Menurut departemen  kesehatan RI (2006)  mengelompokan lansia menjadi :
a.       Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakan kematangan jiwa (usia 55-59 tahun)
b.      Usia lanjut dini ( senescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini (usia 60-64 tahun)
c.       Lansia beresiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degenerative (usia >65 tahun)


2.1.2 Ciri-ciri lansia
Menurut Hurlock (Hurlock, 1980, h.380) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :
a.     Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia. Motivasi memiliki peran yang penting dalam kemunduran pada lansia. Kemunduran pada lansia semakin cepat apabila memiliki motivasi yang rendah, sebaliknya jika memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
b.      Orang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas
Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan diperkuat oleh pendapat-pendapat klise yang jelek terhadap lansia. Pendapat-pendapat klise itu seperti : lansia lebih senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang lain.
c.       Menua membutuhkan perubahan peran                                                                 
Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari lingkungan.
d.      Penyesuaian yang buruk pada lansia
Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia menjadi buruk.(Hurlock,1980:380)


2.1.3kebutuhan Zat gizi
 a. Gizi
           Gizi (nutrisi) adalah keseluruhan dari berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk menerima bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan agar menghasilkan berbagai aktivitas penting dalam tubuhnya sendiri. Bahan-bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrient (unsur gizi). Istilah ini dipakai secara umum pada setiap zat yang dicerna,diserap dan digunakan untuk mendorong kelangsungan faal tubuh.nutrien dapat dipilah menjadi :
a.    karbohidrat
ykarbohidrat merupakan sumber energy utama bagi manusia sehingga jenis nutrient ini dinamakan pula tenaga hidratarang yang ada dalam makananadalah pati,sukrosa,laktosa dan fruktosa. Yang paling penting diantara jenis-jenis hidratarang ini adalah pati polisakarida yang dicernakan oleh enzimamilase pancreas.Karbohidrat dioksidasi dalam tubuh agar menghasilkan panas dan energy bagi segala bentuk aktivitas tubuh.Penggunaan karbohidrat relative menurun pada usia lanjut karena kebutuhan kalori juga menurun 1960 kal pada laki-laki.Pada perempuan 1700 kal.
b.   protein
protein sangat penting bagi tubuh yaitu sebagai pertumbuhan dan perkembangan setiap sel dalam tubuh dan juga untuk menjaga kekebalan tubuh. Contohnya; daging, telur, ikan, sedangkan dari nabati bias dari jenis kacang-kacangan vitamin dan mineral. Kecukupan protein sehari yang dianjurkan pada usia lanjut adalah sekitar 0,8 gram/kg bb atau 15-25% dari kebutuhan energy. Di anjurkan memenuhi kebutuhan protein terutama dari protein nabati dan dari protein hewani dengan perbandingan 2 :1 jumlah protein yang diperlukan untuk laki-laki usia lanjut adalah 55 gram per hari dan wanita 48 gram per hari yang terdiri 15% protein ikan, 10% protein hewani lain dan 75% protein nabati.
c.    Lemak
Lemak seperti halnya hidratarang,tersusun dari atom-atom karbon,hirogen dan oksigen tetapi pola penataan dan proporsinya berbeda.lemak di bentuk melalui penggabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Misalnya lemak dalam mentega,minyak sayur dll. Pada usia lanjut dianjurkan konsumsi lemak jangan lebih dari 15% kebutuhan energy dan menggunakan minyak nabati karna mengandung asam lemak tak jenuh kecuali santan.
d.   Air dan serat
Air ini merupakan unsur paling penting di antara semua nutrien dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam minuman.Sejumlah kecil air dihasilkan oleh metabolisme. Air merupakan media tempat proses metabolism. Kehilangan air terjadi melalui udara pernafasan lewat keringat,urin dan feses.Pada lansia dianjurkan untuk minum lebih dari 6-8 per hari.
e.    Vitamin
Vitamin merupakan fungsi vital dalam metabolism bagi tubuh, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sedangkan mineral sendri merupakan unsur pelengkap yang membantu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan didalam tubuh.contoh; sayur-sayuran, dan buah-buahan dll.Bagi lansia komposisi energy sebanyak 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat.Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960kalori, sedangkan untuk lansia wanita 1700kalori. Bila jumlah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak, sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus. (mary E. Beck.2011:1-5)
2.1.4        Kecukupan gizi pada manula sama
seperti kecukupan gizi pada kelompok penduduk yang lebih muda usianya.      Satu-satunya pengecualian adalah penurunan kebutuhan akan energi yang mengikuti pertambahan umur. Sebab-sebab yang melandasi kondisi ini adalah :
1.   Keadaan fisik menurun bersamaan dengan bertambahnya usia, sehingga energi yang di keluarkan lebih sedikit.
2.   Perubahan pada komposisi dan fungsi tubuh menyebabkan penurunan BMR (basal metabolic rate)
Implikasi praktis pengurangan energi ini :
1.   Apabila konsumsi energi tidak berkurang, berat badan akan naik
2.   Diet harus mempunyai nilai gizi yang tinggi untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan akan nutrien sementara masukan energi (jumblah total makanan) di kurangi.
Orang-orang tertentu dalam kelompok manula memperlihatkan peningkatan kebutuhan akan nutrient-nutrien tertentu. Hal ini bukan merupakan problem yang kusus bagi manula saja.Problem tersebut dapa terjadi pada segala kelompok umur, hanya frekuensinya lebih sering pada kelompok manula. Sebagai contoh, manula yang sehari-hari tingal di dalam rumah tidah pernah bepergian, akan memerlukan lebih banyak vitamin D dari makanannya. masukan vitamin D yang di anjurkan bagi manula yang aktif keluar adalah 2,5 fjg kolekalsiferol per hari. Sedangkan rekomendasi terahir bagi manula yang selalu tingal di rumah adalah 10 fjg per hari. (mary E. Beck,2011:157-158)
2.1.5     Solusi dan Diet pada lansia
Solusi dan diet pada lansia yaitu dapat di ketahui dari pola makan, karena pola makan yang tepat dapat mempengaruhi kualitas hidup lanjut usia, mulai dari kesehatan, produktivitas, dan semangatnya. Namun mengingat kondisi fisik dan bologis yang mengalami penurunan, membuat lansia harus mengatur pola amakannya secara khusus.Penurunan kondisi ini misalya lansia sering mengeluh, sulit mengonsumsi daging dan makanan keras akibat ganguan gigi dan gusinya. Selain itu mereka juga sering merasa tak nyaman saat mengonsumsi susu, karena lactose intoleran di tambah kehilangan selera makan akibat menurunnya indra perasa. Kondisi itulah lansia memerlukan perencanaan menu kusus. Diet kusus ini penting untuk mengurangi resiko kekurangan gizi atau sebaliknya kelebihan gizi.(Ririn indriyani, 2011).
2.2 Proses penuaan
Proses ini berawal sejak selesainya pertumbuhan pada usia 25 tahun. Beberapa orang menyadari di mulainya proses penuaan (di luar, rambut yang menjadi putih) dan proses ini tidak menimbulkan permasalahaan. Kemudian proses penuaan terjadi semakin cepat dan perubahan fisiologis semakin jelas. Kerapuhan akibat perubahan fisiologis tidak selalu mudah di bedakan dari penurunan jasmania yang menyertai malnutrisi. Perubahan degenerative dalam proses penuaan mencakup :
1.   Penurunan kemampuan mencium baud an mengecap
2.   Penurunan daya pendengaran
3.   Penurunan daya penglihatan
4.   Osteoarthritis
5.   Osteoporosis
6.   Penyakit pembuluh arteri
7.   Penurunan toleransi glukosa
8.   Penurunan ukuran dan kekuatan otot
Hanya sedikit yang bias kita lakukan untuk mencegah semua keadaan ini, kecuali mungkin menghindari keadaan kegemukan. Berat badan yang berlebihan membuat gerakan lebih sulit dan menambah rasa nyeri pada keadaan artritis.Kegemukan juga menggangu toleransi glukosa dan menjadi penyabab timbulnya penyakit pembuluh nadi.

2.2.1 Perubahan fisiologis pada lanjut usia berkaitan dengan kebutuhan zat gizi
Menurut (Darmojo,2010) adapun perubahan fisiologis sebagai berikut :
a.       Komposisi tubuh
Komposisi tubuh dapat memberikan indikasi status gizi dan tingkatbugaran jasmani seseorang.Akibat penuaan pada lansia masa otot berkurang sedangkan masalah malah beekurang. Masa tubuh yang berlemak berkurang sebanyak 6,3% sedangkan banyak 2% masa lemak bertambah dari berat badan. Jumlah cairan tubuh berkurang dari 60% dari berat badan pada orang muda menjadi 45% dari berat badan wanita usia lanjut (kawas dan broak mayer,2006;Arisman,2008.
b.      Gigi dan mulut
Gigi merupakan unsur penting untuk pencapaian derajat kesehatan dan gizi yang baik. Perubahan fisiologis yang terjadi ]ada jaringan keras gigi sesuai perubahan pada gigi. setelah gigi erupsi,morfologi gigi berubah karena pemakaian kemudian tanggal digantikan gigi permanen.pada usia lanjut gigi permanen menjadi kering,lebih rapuh,berwarna lebih gelap,dan bahkan sebagian gigi telah tanggal (Arisman,2004).Dengan hilangnya gigi geligi akan mengganggu hubungan oklusi gigi atas dan bawah akan mengakibatkan daya kunyah menurun. Pada lansia saluranpencernaan tidak dapat mengimbangi ketidaksempurnaan fungsi kunyah sehingga akan mempengaruhi kesehatan umum (Darmojo,2010)
c.       Indra pengecap dan pencium
Dengan bertambahnya umur ,kemampuan mengecap,mencerna,dan metaboisme makanan berubah. Dalam Darmojo (2010) menyatakan 80% tunas pengecap hilang padausia 80 tahun. Wanita pasca menopause cenderung berkurang kemampuan mearasakan manis dan asin.keadaan ini dapat menyebabkan lansia kurang menikmati makanan dan mengalami penurunan nafsu makan dan asupan makanan.
d.      Gastrointestinal
Motilitas lambung dan pengosongan Lambung menurun seiring dengan meningkatnya usia. Lapisan lambung lansia menipis di atas 60 tahun,sekresi HCL dan pepsin berkurang. Akibatnya penyerapan vitamin dan zat besi berkurang sehingga berpengaruh pada kejadian osteoporosis dan osteomalasia pada lansia. Pada manusia lanjut usia,reseptor pada esophagus kurang sensitive dengan adanya makanan. Hal ini menyebabkan kemampuan peristaltic esopha
Gus mendorong makanan ke lambung menurun sehingga pengosongan esophagus terlambat (Darmojo.2010).
e.       Hematologi
Berbagai kelainan hematologi dapat terjadi pada usia lanjut sebagai akibat dari proses manua pada system hemkropoetik. Berdasarkan pengamatan klinik dan laboratorium,didapatkan bukti bahwa pada batas umur tertentu,sumsum tulang mengalami involusi ,sehingga cadangan sumsum tulang pada usia lanjut menurun
2.3   Resiko penyakit penyerta pada lansia (penyakit degenerative)
a.       Penyakit kulit
Penyakit kulit pada lansia lanjut perlu dikenal berhubungan dengan gizi seperti ;
1)   Penyakit kulit mungkin manifestasi bentuk spesifik malnutrisi.
2)   Penyakit kulit membutuhkan intervensi gizi untuk penyembuhan,seperti ulkus decubitus
3)   Penyakit kulit menunjukan penyakit metabolik, seperti diabetes.
4)   Penyakit kulit menimbulkan malnutrisi seperti, pada skerosis sistemik
5)   Penyakit kulit membutuhkan terapi yang bersamaan dengan gizi
Tanda-tanda pada kulit pasien malnutrisi yaitu adanya defisiensi riboflavin menumbulkan dermatitis seberrhoic di tandai dengan kemerahan dan mengelupas lipatan kulit antara hidung dan sudut mulut dan lesi mengelupas yang sama juga terjadi pada keriput sekitar mata.
b.      Penyakit pada rongga mulut usia lanjut usia
1.      Kandidiasis rongga mulut
Infeksi ragi dalam mulut sering terjadi pada usia lanjut. Permukaan keputihan terlihat pada membran mukosa mulut.Lokalisasi dapat terjadi di lidah, gusi, atau bibir tetapi dapat juga terjadi infeksi kandidiasis menyeluruh pada mulut.
2.      Glositis
Masalah yang berhubungan dengan glositis adalah defisiensi besi, defisiensi riboflavin, defisiensi folasin (Baker, Jaslow, dan Frank 1978)
3.         Leukoplakia
Timbul lapisan keputihan menetap atau garis retak pada bibir dam memban mukosa mulut.Lesi ini tidak dapat diobati dan merupakan tempat berkembangnya kanker.
c.       Penyakit saluran cerna pada usia lanjut :
1.      Perdarahan saluran cerna
Perdarahan saluran cerna kronis dan berat mengakibatkan anemia defisiensi besi, menurunnya tekanan darah pada orang yang sebelumnya menderita tekanan darah tinggi.
2.      Diare
Diare padalanjut usia di bagi atas diare akut dan kronis. Diare akut dapat terjadi akibat adanya bakteri gastroenteritis.Diare kronis disebabkan oleh inflamasi usus besar dan penyakit usus halus penyebab maldigesti dan malabsorbsi.
3.      Kontipasi
Kontipasi berkaitan dengan asupan yang rendah.Dapat penyebab konstipasi berulang.
4.      Nyeri perut
Penyebab paling sering dari nyeri perut akut seperti obstruksi usus (disebabkan kanker, volvulus, atau appendicitis).
             Cara menanggulanginya:
1.      Makan-makanan camilan atau makanan kecil yang tepat pada saat sebelum tidur diantara jam-jam makan.
2.      Hindari makanan yang dapat mengganggu percernaan seperti cabai,merica,dan minuman yang mengandung alcohol.

Penyakit system kardiovaskuler pada usia lanjut:

Aterosklerosis suatu keadaan degenerative yang prograsif arteri, ditandai dengan fatty steak (deposit kolesterol).Komplikasi bertambahnya lesi adalah ulserasi,kalsifikasi, dan thrombosis.Thrombosis pada arteri dapat menimbulkan okulasi (sumbatan). Cara menanggulanginya :
1.      Mempertahankan berat barangi dan yang ideal.
2.      Mengurangi konsumsi total lemak.
3.      Mengurangi konsumsi garam.
d.   Penyakit ginjal pada usia lanjut
Penyakit ginjal pada usia lanjut biasanya kronik merupakan keaadaan adanya usia bertambah berat stadium penyakit ginjal yang sudah ada.sering penyakit ginjal dengan tanda-tanda gagal ginjal kronis(uremia),seperti polyuria(aliran volume besar urin yang encer),tanda neurologis(sakit kepala,konfulsi,tremor,koma),dan episode perdarahan.Cara menangulaninya memodifikasi makanan ditujukan untuk sedapat mungkin menunda penimbunan berbagai produk akhir metabolic.
e.       Penyakit diabetes pada usia lanjut
Diabetes pada usia lanjut terdiri atas jenis yang twergantung insulin dan jenis yang tidak sensitive terhadap insulin. Bila diabetes muncul pada usia lanjut sering merupakan bentuk non insulin dependent(NIDDM). Cara menanggulanginya bias dilakukan dengan melakukan diet untuk diabetes.
f.       Penyakit anemia pada usia lanjut
Anemia pada usia lanjut sama dengan kelompok usia laninnya dapat berasal dari gizi  anemia defesiensi besi dapat disebabkan oleh asupan gizi yang rendah terutama mungkin karena diet rendah energy dan teriri dari rendah kandungan total besi. Cara menanggulanginya dengan cara makan vitamin B12 karena kekurangan vitamin B12 akan menimbulkan anemia.
g.      Penyakit kanker pada usia lanjut
Meningkatnya insiden kanker dan penyakit keganasan lain pada usia lanjut. Cara menanggulangnya mengurangi paparan terhadap bahan karsinogen misalnya tidak merokok, menghindari makanan tinggi lemak, menambah makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah, hidup aktif fisik mengupayakan berat badan yang ideal.
h.      Penyakit muskuluskletal pada usia lanjut
System kompleks yang melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh dan termasuk sendi  dan ligament. Cara menanggulanginya dilakukan dengan cukup kalsium











BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
lanjut usia adalah seseoramg yang telah memasuki usia 60 ke atas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.Didalam makanan alami yang kita makan mengandung dua kelompok,yaitu zat gizi dan zat non gizi. Zat gizi terdiri dari karbohidrat,lemak,protein,air,mineral,vitamin dan serat makanan.sedangkan pada zat non gizi terdiri atas enzim : sintesase,hydrolase;bahan menyerupai vitamin :kartinin,glutation;dan pigmen:klorofil,flavonoid,.zat gizi esensial harus dimakan karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan bila kekurangan dapat menimbulkan gejala defisiensi
Perubahan fisiologis pada lanjut usia berkaitan dengan kebutuhan zat gizi Menurut (Darmojo,2010) adapun perubahan fisiologis sebagai berikut;komposisi tubuh,gigi dan mulut,indera pengecap dan pencium,gastrointesternal dan hematologi.
Resiko penyakit penyerta pada lansia (penyakit degenerative) adalah sebagai berikut;penyakit kulit,penyakit oada rongga mulut,penyakit saluran cerna,penyakit system kardiovaskuler,penyakit salauran nafas dll.
3.2        Saran
a.       Bagi penulis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan di bidang kesehatan mengenai kebutuhan nutrusi pada lanjut usia
b.      Bagi pembaca
Memberikan wawasan tentang kebutuhan nutrisi pada lanjut usia serta menambah wawasan pengetahuan khususnya di bidang keperawatan.
c.       Institusi pendidikan
Dapat menjadi pertimbangan untuk di terapkan di dunia pendidikan pada lembaga-lembaga di bidang kesehatan sebagai solusi terhadap permasalahan pendidikan yang ada.






























Daftar Pustaka

Oenzil,fadil.2012.Gizi meningkatkan kualitas manula.Jakarta:EGC

Beck,mary.2011.Ilmu gizi dan diet.Yogyakarta:Penerbit ANDI
Pranaka, Kris. 2010. Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Edisi 4. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Marmi.2013.Gizi dalam kesehatan reproduksi.Yogyakarta:Pustaka pelajar
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Jakarta : Erlangga







1 komentar:

  1. Casino | Jackson, SD 4-2 | Missouri | MPRIH
    Free and open internet casino games 양주 출장마사지 at Jackson, SD 4-2. 평택 출장샵 Play Blackjack, Roulette, Poker, Slots, 공주 출장샵 Video Poker and more. Enjoy 부천 출장안마 online slots, table games and 김천 출장마사지

    BalasHapus